WIRAUSAHA DIGITAL MARKETING

 Nama : Wisnu Anugrah Rivai

NIM : 1709620026


DIGITAL ENTERPRENEURSHIP


Bedasarkan video di youtube channel Prof, Dedi Purwana Channel yaitu mengenai Digital Marketing, saya dapat menyimpulkan bahwa Kebutuhan mengenai Digital Marketing begitu penting bagi para enterpreneur muda. Mengapa dikatakan penting? Karena kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi di era yang distruktif ini menjadi hal yang harus dan wajib kita pahami dan kita lakukan sebagai bagian dari startegi pemasaran pada dunia kewirausahaan. Berdasarkan data Indonesia di tahun 2019, populasi di Indonesia pada saat itu adalah 268,8 juta, kemudian 150 juta diantaranya sudah melakukan penetrasi terhadap penggunaan internet, lalu keseluruhan dari pengguna internet ini sudah mengakses atau aktif menggunakan sosial media, bahkan di data tersebut juga terlihat bahwa dari 150 juta pengguna media sosial aktif, maka dia mengunakan atau mengakses media sosialnya dengan mobile phone itu sekitar 130 juta. Jadi hampir 80% dari pengguna aktif media sosial mereka mengakses mengguna smartphone yang artinya, hampir seluruh atau kebanyakan orang saat ini menggunakan smartphone, karena setiap smartphone sudah terdapat aplikasi media sosial. Itulah mengapa beberapa pemasar saat ini menggunakan media sosial sebagai startegi pemasarannya, mengingat bahwa banyak konsumen yang telah aktif menggunakan sosial media melalui smartphonennya. Kemudian berdasarkan data berikutnya yaitu tahun 2020 di bulan Januari, terlihat bahwa ada penambahan 1,1% atau sekitar 2,9 juta penduduk Indonesia. Ketika penduduknya bertambah 1% ternyata pertumbuhan pengguna mobile phone atau smartphone bertumbuh sebesar 4,6%. Jadi pertumbuhan pengguna smartphone lebih besar dibanding populasi. Begitu pun dengan penggunaan internet yang bertambah sebesar 17% dalam satu tahun. Lalu pertumbuhan pengguna media sosial terlihat bertumbuh sebesar 8,1% atau sekitar 12 juta orang dalam satu tahun. Jadi bisa dilihat disini bahwa pertumbuhan terhadap penggunaan gadget, akses internet, dan aktivitas melalui media sosial pertmbuhannya sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah populasi di Indonesia. Hal ini menunjukkan satu gejala positif yang harusnya dipandang oleh enterpreneurs sebagai peluang. Artinya disini terlihat bahwa muncul satu pola baru dalam konsumen kita bahwa kita harus mempertimbangkan media digital sebagai bagian dari startegi pemasaran dan juga orang-orang sudah tidak lagi memperhatikan billboard yang ada di jalan, dan juga sudah tidak lagi membaca brosur konvensional dengan baik sehingga dengan kita menggunakan media-media konvensional sudah tidak cukup efektif dan efisien bagi perusahaan atau bagi entrepreneur.

Berbeda halnya ketika sebuah appetizing ditempatkan pada media-media digital.berikutnya berdasarkan Time spent with media itu terlihat rata-rata di Indonesia orang menghabiskan waktunya untuk mengakses internet kurang lebih 8 jam 30 menit perhari. Ini bisa menjadi peluang besar bagi para entrepreneur untuk menggunakan media digital sebagai media promosi atau pemasaran. Lalu orang membuka media sosial itu rata-rata 3 jam 26 menit. Jadi ini sudah menjadi peluang yang bukan hanya di Indonesia tetapi secara global penggunaan media gilital ini menjadi kebutuhan utama bagi seluruh konsumen yang ada.

Kemudian bagaimana merancang sebuah strategi yang kita lakukan agar usaha kita menjadi tumbuh dan berkembang, agar produk kita lebih dikenal, agar kita mampu berdaya saing dengan persaingan yang ada di lingkungan kita, maka dapat dlilakukan dengan menggunakan konsep SOSTAC Marketing Diagram. SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control). Pertama, Situation analysis ini adalah menjelaskan tentang keberadaan posisi kita sekarang ini. Ketika kita sudah menyusun tentang situation analysis, kita akan menyusun yang kedua yaitu Objectives atau tujuan, tujuannya itu akan seperti apa sih?. Sehingga ketika kita sudah tahu posisi kita sekarang dan tujuannya kita apa, maka langkah berikutnya ketiga yaitu Strategy, strategy ini akan membicarakan bagaiman caranya kita bisa mencapai tujuan itu, kemudian kita akan mengerucutkan strategy yang sudah kita buat menjadi yang keempat yaitu Tactics, jadi cara-cara yang lebih generic yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan kita seperti apa? Kemudian kelima kita mulai dengan Actionsnya dan diakhir keenam kita juga perlu yang namanya control, jadi kita perlu yang namanya menyusun “apakah langkah-langkah yang sudah kita susun, strategy yang sudah kita buat, actions yang sudah kita lakukan sudah cukup memenuhi target kit, sudah bisa mengarahkan kita pada tujuan yang kita inginkan?”. Ketika kita ingin mengembangkan sebuah usaha, maka kita tidak bisa berhenti begitu saja, karena ketika kita berubah kemungkinan orang atau competitor kita juga akan ikut berubah sehingga kita dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan melakukan berbagai macam improvement atau gerakan yang kita lakukan untuk skill up usaha kita.

Terdapat 5S Digital Marketing. Pertama ada Sell, kita harus catat terlebih dahulu posisi kita sekarang itu sell nya seperti apa, kemudian tingkat penjualan kita seperti apa. Kedua, Serve, serve ini berbicara tentang bagaimana kita memberikan layanan kepada konsumen kita. Ketiga adalah Save, yaitu sudah cukupkah kita efisien dalam hal cost? Jika sebelumnya kita menggunakan media konvensional maka dalam hal cost itu tidak cukup efisien. Kemudian yang keempat ada Speak, speak ini berbicara tentang bagaimana kita membangun engagement dengan konsumen, bagaimana kita mampu mengkomunikasikan produk atau layanan yang kita punya kepada konsumen. Kelima ada Sizzle, yaitu bagaimana kita melakukan extension terhadap produk yang kita punya.

Kita juga perlu mengetahui posisi kita sekarang itu seperti apa?. Pertama, Goal Performance. Kedua Customer Insight , bagaimana penilaian atau pandangan konsumen terhadap keberadaan kita. Ketiga ad E-marketplace SWOT. Keempat Brand Perceptio., Kelima ada Internal capabilities and resources. Hal ini mengenai Situation Analysis.

Lalu mengenai Objectives, terdapat 5S yang diubah menuju ke arah seperti apa? Kita mau improvement sell nya seperti apa? Kita mau improvement serve nya seperti apa? Kita mau sizzle seperti apa? Kita mau komunikasikan layanan produk dengan cara apa? Dan juga seberapa besar kita mau melakukan efisiensi dalam bisnis kita? Itu merupakan objectivesnya.

Kemudian kita lakukan langkah Startegy. Kita susun strategy nya melalui strategy. Segmentation, mulai menyusun yang namanya targeting and positioning. Perlu juga melakukan OVP (Online Value Proposition). Lalu ada Sequence (Credibility Before Visibility). Integration (consistent OVP) and database. Terakhir ada Tools (web functionality, e-mail, IPTV etc.) yaitu channel apa saja yang akan kita gunakan nantinya.

Tactics yaitu penjadwalan yang kita lakukan terkait dengan, pertama E-marketing mix. Kedua Details of contact strategy. Lalu yang ketiga, E-campaign initiative schedule. Kemudian yang berikutnya ada Actions tentang responsibility and structures, Internal resources and skills, dan External agencies. Jadi di Actions ini misalkan kita melakukan promosi adsense melalui facebook, dan instagram. Selain itu juga ada Control, kita perlu yang namanya merancang CTI. Contoh konkret, penambahan followers kemudian ada berapa persen yang melakukan closing atau berapa persen yang melakukan pembelian terhadap produk kita.

*Artikel telah diposting di dunia kampus 4.0 - https://www.duniakampus40.net/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

film horror nuansa komedi drama?

WIRAUSAHA DIGITAL 4.0